Berikut ini adalah informasi mengenai inflasi di wilayah Jogjakarta / Jogja yang cukup rendah dibandingkan dengan beberapa wilayah lain di Indonesia yang kami nukil dari media online krjogja.com. Dan dari informasi ini tercermin bahwa perekonomian di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (D I Y) dalam masih dalam kondisi yang baik dan stabil. Berikut ini adalah ulasannya.
BANTUL (KRjogja.com) - Kota Yogyakarta pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen. Inflasi ini dikarenakan adanya
kenaikan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen
(IHK).
Kepala BPS DIY Bambang Kristianto mengatakan perkembangan harga berbagai
komoditas pada bulan Oktober 2015 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan
BPS pada Oktober 2015, di Kota Yogyakarta terjadi inflasi 0,01 persen, atau terjadi
kenaikan IHK dari 119,14 pada September 2015 menjadi 119,15 pada Oktober 2015.
"Oktober ini, tiga kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks, yaitu
kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,45 persen; kelompok
kesehatan naik 0,22 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,39 persen," kata Bambang dikantornya,
Senin (2/11/2015).
Bambang menyampaikan sebaliknya kelompok bahan makanan turun 0,69 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar
turun 0,07 persen; kelompok sandang turun 0,05 persen; dan kelompok pendidikan,
rekreasi dan olahraga turun 0,01 persen.� Komoditas yang paling mempengaruhi
terjadinya inflasi diantaranya adalah angkutan udara, beras, nasi dengan lauk, wortel, dan
tomat sayur, sedangkan komoditas yang menghambat inflasi adalah cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bahan bakar rumah tangga.
Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 38 kota mengalami inflasi dan 44 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,49 persen, diikuti oleh Kota Ambon
dan Merauke dengan inflasi sebesar 1,02 persen dan 1,01 persen, sedangkan inflasi
terendah terjadi di Kota Yogyakarta sebesar�
0,01 persen diikuti oleh Kota Tangerang, Purbolinggo, dan Purwokerto masing-masing
sebesar 0,02 persen.�
"Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di Kota Tanjung Pandan dan Kota Tual masing-masing
sebesar 1,95 persen dan 1,53 persen, sedangkan deflasi terkecil sebesar 0,01 persen
terjadi di Kota Padang Sidempuan, diikuti Kota
Watempone sebesar 0,02 persen," imbuh Bambang.
Laju inflasi tahun kalender 2015 pada Oktober 2015 terhadap Desember 2014 sebesar 1,98 persen, sedangkan laju inflasi year on year (yoy) pada Oktober 2015 terhadap Oktober 2014 sebesar 4,94 persen. (R-4)
Sumber : http://krjogja.com/read/279768/inflasi-yogya-capai-001-persen.kr
Demikianlah sobat blogger jogja dan sobat blogger Indonesia semua mengenai informasi inflasi di Jogja ini, terimakasih atas kunjungannya dan selamat tahun baru 2016...
Post terkait :
Inflasi Di Yogyakarta 0.01 Persen
Tinggalkan Pesan Atau Link Anda Di Bawah Ini
Thanks for coming ...
°